Langsung ke konten utama

TEORI KEPRIBADIAN GORDON ALLPORT




Nisa Armila Gunawan (19310410076)

Psikologi Kepribadian II 

Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.

Masih seputar teori psikologi, kali ini teori psikologi menurut Gordon Allport seorang yang sudah ternama dalam dunia psikologi. Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Allport meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak. Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya. Empat unsur pokok dalam definisi kepribadian tersebut, yaitu: 
1. Dynamic organization. Istilah ini mengacu kepada adanya perubahan dan perkembangan kepribadian yang berperan aktif dalam individu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian, lalu menghubungkan satu dengan yang lainnya. 
2. Psychophysical systems. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik, namun merupakan fenomena nyata yang mencakup aspek mental dan fisik, kemudian disatukan dalam kesatuan kepribadian. 
3. Determine. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan sekedar konsep yang menentukan tingkah laku seseorang, tetapi bagian dari individu yang berperan aktif dalam tingkah laku orang tersebut. 
4. Unik atau khas. Istilah ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar sama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama. 

Jika kita membahas teori kepribadian yang lain, maka kita menemukan adanya pembahasan mengenai struktur dan dinamika kepribadian secara terpisah. Namun hal ini tidak berlaku jika kita membahas teori Allport. Hal ini disebabkan karena menurut Allport, struktur kepribadian dinyatakan dalam sifat (traits), dan dinamika kepribadian didorong juga oleh sifat (traits). Oleh karena itu, struktur dan dinamika kepribadian itu pada dasarnya adalah hal yang sama. Berdasarkan hal ini, banyak yang menyebutkan teori Allport itu sebagai “Trait Psychology”. 

Trait
Sifat (Trait) adalah predisposisi atau kecenderungan untuk merespon secara sama terhadap kelompok stimulus yang mirip. Misalnya, hari ini A marah karena B menghilangkan pena kesayangannya, maka jika C menghilangkan buku kesayangannya, A akan marah juga. Hal ini menunjukkan bahwa trait berfungsi konsisten, baik waktu, stimulus, atau tempat. Allport membedakan trait menjadi dua, yaitu:
1. Trait Umum (Nomothetic Trait). Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh banyak orang, dan digunakan untuk membandingkan orang dari budaya berbeda. Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial.
2. Trait Individual (Personal Disposition). Trait individual adalah manifestasi trait umum seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu. Sifat unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian.

Proprium
Proprium mencakup semua aspek kepribadian yang menimbulkan kehidupan emosional menjadi berbeda dari orang lain. Namun di sisi lain menciptakan kesatuan sikap, persepsi, dan tujuan hidup seseorang. Ahli teoritisi lain menyebut proprium dengan sebutan ego atau self. Contoh dari proprium adalah self identity, self esteem, self image, dsb. Proprium ini tidak dibawa sejak lahir, namun berkembang di dalam perkembangan individu. Ada delapan aspek proprium yang berkembang bertahap mulai dari bayi hingga dewasa, yaitu:
1. Usia 0 – 3 tahun, mencakup tiga aspek proprium, yaitu : sense of bodily self (kesadaran tentang fisik), sense of continuing self identity (kesadaran adanya identitas diri yang berkesinambungan), dan self steem, (berkembangnya perasaan bangga akan kemampuan diri). 
2. Usia 4 – 6 tahun, mencakup dua aspek proprium yaitu : extension of self (kesadaran akan keberadaan objek dan orang lain) dan self image (kesadaran akan gambaran diri yang mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri). 
3. Usia 6 – 12 tahun, mencakup satu aspek proprium yaitu self as rational coper (kesadaran akan adanya kemampuan berpikir rasional yang dimilikinya). 
4. Usia Remaja, mencakup satu aspek proprium yaitu propriate striving (kesadaran eksistensi diri dalam pencapaian tujuan jangka panjang)
5. Usia Dewasa, mencakup satu aspek proprium yaitu self as knower (kesadaran mengenai diri sendiri yang mencakup totalitas dari tujuh aspek sebelumnya). 

Motivasi
Ada dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu : 1. Menolak masa lalu sebagai elemen penting, 2. Motivasi dan pentingnya proses kognitif, seperti tujuan dan perencanaan, sebagai dasar motivasi. Dua teori ini menunjukkan keyakinan Allport bahwa manusia adalah makhluk sadar dan rasional, yang bertingkah laku berdasar apa yang diharapkan dapat dicapai, bukan karena keinginan primitif atau pengalaman traumatik masa lalu.

Penekanan Allport bukanlah pada pribadi yang neurotis, tetapi pada pribadi yang normal, sehat dan matang. Ada tujuh kriteria dari pribadi yang matang, yaitu:
1. Memiliki perluasan perasaan diri, artinya kemampuan untuk berpartisipasi dan menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan aktivitas yang relevan dan penting bagi diri kita sendiri. 
2. Memiliki hubungan hangat dengan orang lain, artinya kemampuan untuk membina hubungan yang intim dengan keluarga, teman, dan anak. 
3. Memiliki rasa aman secara emosional, artinya kemampuan menerima emosi diri dengan rasa aman, tanpa tertekan. Misalnya, tidak menyembunyikan rasa marah, namun mengendalikannya dengan tepat, tidak menyerah pada kekecewaan, dsb. 
4. Memiliki persepsi realistis, artinya kemampuan memandang dunia secara obyektif atau apa adanya. 
5. Memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau masalah. Orang yang sehat secara psikis dapat melakukan pekerjaan dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan yang dimiliki. 
6. Memiliki pemahaman diri, artinya kemampuan untuk melihat persamaan dan perbedaan antara gambaran diri ideal dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri. 
7. Memiliki filsafat hidup yang mempersatukan, artinya kemampuan mengarahkan dirinya ke masa depan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut tentunya dibarengi dengan nilai-nilai yang melekat kuat dalam pribadi seseorang. Misalnya, menjadi orang yang jujur, dengan prinsip atau nilai kejujuran yang dipegang sejak muda. 

Referensi :
Alwisol (2009). Psikologi Kepribadian, Edisi Revisi. Malang : UMM Press 
Hairul Ummah (2015). Teori Kepribadian Gordon Allport. Kompasiana : https://www.kompasiana.com/ummah.najma.com (diakses pada 19 Oktober 2020).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI KEPRIBADIAN RAIMOND B. CATTEL

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Manusia diprediksikan berdasarkan ciri dan karakternya. Keberadaan sifat-sifat manusia, menjadi objek kajian dari Raymond Bernard Cattel. Hal yang paling menarik dalam penelitian Cattell adalah kepribadian individu dapat memproyeksikan perilaku yang akan terjadi, pada suatu situasi tertentu. Dalam hal ini, temuan teori Cattell, berfokus pada analisa faktor kepribadian. Dimana, aspek kepribadian diidentifikasi sebagai struktur sifat-sifat (traits) secara utuh, sekaligus terdiferensiasi yang motivasinya bergantung pada salah satu gugus sifat, dinamakan sebagai sifat dinamik (dynamic traits). Dengan demikian, Cattell, mengklasifikasi traits, berdasarkan kepemilikan menjadi : 1. Common traits, yang dinyatakan sebagai sifat-sifat umum serta dimiliki oleh semua individu. 2. Unique traits, merupakan sifat-sifat pembeda individu yang menjadikan seseorang unik dan berbeda. Selain itu, p

TEORI KEPRIBADIAN NEAL E. MILLER DAN JOHN DOLLARD

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Dollard dan Miller bekerja sama di Institute of Human Relatiens - Universitas Yale, mengembangkan pendekatan interdisiplin tiga bidang ilmu; teori belajar, psikoanalytic, dan anthropologi sosial. Teori mereka banyak dipengaruhi oleh Teori Hull~Spence, yang terutama menangani peran motivasi salam tingkah laku dan Bagaimana motivasi belajar dapat diperoleh. Mereka berusaha menjelaskan konsep-konsep penting dari psikoanalytic seperti kecemasan-konflik represi, menggunakan prinsip-prinsip psikologi belajar dan kondisi sosial dari belajar.  Menurut Dollar dan Miller, bentuk sederhana dari teori belajar adalah mempelajari keadaan dimana terjadi hubungan antara respon dengan cue-stimulusnya." Bahasan mengenai prinsip-prinsip asosiasi, ganjaran atau reinforcement menjadi sangat penting STRUKTUR KEPRIBADIAN  Habit atau kebiasaan adalah satu-satunya elemen dalam Teori Dollar dan M

TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Teori kognitif yang dikembangkan oleh George A. Kelly dimana hal ini membahas tiga teori yang pada dasarnya dikembangakan dengan tidak melakukan kontak dengan klien dalam terapi. Kelly bermaksud memahami individu secara utuh yaitu dengan menekankan pada cara-cara dalam mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan meramalkan peristiwa di sekitar dunia mereka. Konstruksi adalah konsep yang digunakan untuk menginterpretasikan atau menerjemahkan dunia. Sebelas tipe struktur kepribadian menurut Kelly yang disebut Corollary : 1. Contruction Corollary: individu mengantisipasi peristiwa di masa depan dengan berdasarkan interpretasi terhadap tema pengalaman yang berulang. 2. Individuality Corollary: perbedaan individu membuat manusia berbeda-beda dalam membuat konstruk atas suatu peristiwa (tergantung interpretasi masing-masing). 3. Organization Corolarry: Individu men