Plogging: Menjaga Kebugaran Sambil Membersihkan Lingkungan!
Nisa Armila Gunawan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Plogging merupakan tren terbaru dari Skandinavia yang menggabungkan olahraga dengan kepedulian terhadap lingkungan. Istilah "plogging" sendiri merupakan paduan bahasa Swedia untuk "mengambil" ("plocka upp") dan "jogging" (Kompasiana, 2018). Contoh sederhana dari plogging yaitu penggabungan antara kegiatan jogging (berlari santai) dengan kegiatan peduli lingkungan memungut sampah.
Liputan6.com pada tahun 2019 menyebutkan bahwa negara Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara penghasil limbah plastik terbanyak didunia setelah China. Hal tersebut membuktikan negara kita yaitu Indonesia sudah memasuki kategori darurat sampah. Jika hal tersebut dibiarkan tanpa adanya penanganan atau kepedulian dari masyarakat Indonesia sendiri, maka bisa saja Indonesia naik peringkat menduduki menjadi negara pertama penghasil limbah plastik terbanyak didunia. Kita tidak perlu bangga atas prestasi tersebut, justru hal tersebut adalah tamparan dan PR besar bagi semua orang. Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah menjaga lingkunga. Salah satunya yaitu dengan melakukan kegitan plogging.
Plogging yang pertama kali penulis lakukan pada hari Minggu, 23 Mei 2021 bertempat di Situ Rancamaya. Di tempat ini banyak sekali sampah yang berserakan, hal tersebut dikarenakan Situ Rancamaya dibuka untuk pemancingan sehingga banyak pengunjung yang datang namun tidak tersedianya tempat sampah yang memadai. Sampai-sampai ketika melakukan plogging ditempat tersebut wadah yang dibawa penulis tidak cukup untuk menampung semua sampah yang ada. Plogging kedua yang penulis lakukan pada hari Sabtu, 29 Mei 2021 bertempat di Lapang Dengdek. Ketika melakukan plogging di tempat ini, tidak ditemui banyaknya sampah seperti pada plogging pertama.
Plogging yang ketiga dilakukan pada hari Selasa, 1 Juni 2021 bertempat di jalan Puncak Asih. Ketika melakukan plogging menelusuri jalan Puncak Asih, penulis hanya menemukan beberapa sampah yang ada. Mungkin hal tersebut dikarenakan setiap rumah membersihkan jalan yang didepan rumahnya. Plogging keempat dilakukan pada hari Minggu, 6 Juni 2021 bertempat dijalan pesawahan Margaluyu. Seperti pada plogging kedua dan ketiga, plogging keempat di pesawahan Margaluyu juga tidak ada banyak sampah yang ditemui. Semua sampah hasil dari empat kali plogging tersebut, penulis serahkan pada penjual rongsokan.
REFERENSI:
Kompasiana. (2018). Bosan Jogging? Cobalah Plogging!: https://www.kompasiana.com/rudywiryadi2002/5b14afc5ab12ae293e064c62/plogging (diakses pada 9 Juni 2021)
Komentar
Posting Komentar