Langsung ke konten utama

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERUBAHAN PRANATA SOSIAL

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERUBAHAN PRANATA SOSIAL

Nisa Armila Gunawan (19310410076)

Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar

Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta/Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc

    Dalam ranah sosial, teknologi membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat, organisasi/perusahaan hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya berkomunikasi secara langsung selalu digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi. Kini tanpa bertatap muka langsung, masyarakat bisa saling bertukar informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat in membawa perubahan yang berpengaruh terhadap pranata sosial. Horton dan Hunt (1999) mendefinisikan pranata sosial sebagai lembaga sosial, yaitu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.

        Sedangkan Koentjarningrat (1990) menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-pola atau sistem tatakelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Menurut J.L. Gillian dan J.P. Gillin pranata sosial dapat dibedakan menjadi delapan, antara lain yaitu:

1. Pranata keluarga (domesticinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan keluarga dan kekerabatan. Contoh: Perkawinan, pengasuhan anak-anak.

2. Pranata ekonomi (ekonomicinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam mencari nafkah hidup, berproduksi, mendistribusikan barang dan jasa, mengelola bank, koperasi dan sebagainya. Contoh: pertanian, koperasi penjualan, industri, perbankan.

3. Pranata politik (politicalinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat. Contoh: pemerintahan, kepartaian, demokrasi, kehakiman.

4. Pranata pendidikan (educationalinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna. Contoh: pemberantasan buta huruf, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

5. Pranata agama (religiousinstitution), pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam berhubungan dan berbakti kepada Tuhan dan berinteraksi dengan sesama manusia menurut norma agama. Contoh: upacara keagamaan, kenduri.

6. Pranata ilmiah (scientificinstitutions), pranata ini berfungsi untuk keperluan manusia akan kebenaran ilmu dan menyelami alam sekitarnya berdasarkan metodologi ilmu pengetahuan. Contoh: metodologi ilmiah, pendidikan ilmiah, penelitian.

7. Pranata keindahan dan rekreasi (aestheticandrecreationalinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa keindahan dan rekreasi. Contoh: seni rupa, seni suara, seni tari, olahraga.

8. Pranata fisik (somaticinstitution), pranata ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah. Contoh: pemeliharaan kecantikan, kedokteran.

            Jika dilihat dari kedelapan klasifikasi pranata sosial tersebut, setiap pranata memiliki perubahan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi. Seperti dalam pranata keluarga ketika memiliki anak yang sedang kuliah di perantauan, pengasuhan terhadap anak bisa dilakukan dari jarak jauh yaitu dengan menggunakan android. Lalu dalam pranata ekonomi kita bisa membeli barang secara online melalui marketplace, kita tidak perlu repot-repot beranjak keluar dari rumah. Dalam pranata pendidikan juga, dari adanya virus Covid-19 pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media online. Hal tersebut merupakan perubahan yang sedang kita rasakan saat ini.

            Dari kedelapan klasifikasi pranata sosial yang telah dijelaskan, menurut penulis pranata sosial yang paling terpengaruhi oleh perubahan teknologi informasi yaitu pranata ekonommi. Dapat dilihat pada sekarang ini, setiap orang berbondong-bondong untuk belanja online. Bukan hanya saja bisa membeli barang, tapi makanan, minuman dan hal-hal kecil yang kita butuhkan semuanya ada di online. Dan pada setiap event yang diadakan oleh marketplace, selalu berhasil menarik pengguna untuk melakukan belanja online secara terus menerus.


Referensi:

Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L. (1999). Sosiologi; Edisi Keenam Jilid I. Jakarta: PT Erlangga.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Sumber Gambar:

http://www.midasprima.com/2017/02/pengertian-pranata-sosial-ciri-jenis.html (diakses pada 23 Oktober 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI KEPRIBADIAN RAIMOND B. CATTEL

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Manusia diprediksikan berdasarkan ciri dan karakternya. Keberadaan sifat-sifat manusia, menjadi objek kajian dari Raymond Bernard Cattel. Hal yang paling menarik dalam penelitian Cattell adalah kepribadian individu dapat memproyeksikan perilaku yang akan terjadi, pada suatu situasi tertentu. Dalam hal ini, temuan teori Cattell, berfokus pada analisa faktor kepribadian. Dimana, aspek kepribadian diidentifikasi sebagai struktur sifat-sifat (traits) secara utuh, sekaligus terdiferensiasi yang motivasinya bergantung pada salah satu gugus sifat, dinamakan sebagai sifat dinamik (dynamic traits). Dengan demikian, Cattell, mengklasifikasi traits, berdasarkan kepemilikan menjadi : 1. Common traits, yang dinyatakan sebagai sifat-sifat umum serta dimiliki oleh semua individu. 2. Unique traits, merupakan sifat-sifat pembeda individu yang menjadikan seseorang unik dan berbeda. Selain itu, p

TEORI KEPRIBADIAN NEAL E. MILLER DAN JOHN DOLLARD

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Dollard dan Miller bekerja sama di Institute of Human Relatiens - Universitas Yale, mengembangkan pendekatan interdisiplin tiga bidang ilmu; teori belajar, psikoanalytic, dan anthropologi sosial. Teori mereka banyak dipengaruhi oleh Teori Hull~Spence, yang terutama menangani peran motivasi salam tingkah laku dan Bagaimana motivasi belajar dapat diperoleh. Mereka berusaha menjelaskan konsep-konsep penting dari psikoanalytic seperti kecemasan-konflik represi, menggunakan prinsip-prinsip psikologi belajar dan kondisi sosial dari belajar.  Menurut Dollar dan Miller, bentuk sederhana dari teori belajar adalah mempelajari keadaan dimana terjadi hubungan antara respon dengan cue-stimulusnya." Bahasan mengenai prinsip-prinsip asosiasi, ganjaran atau reinforcement menjadi sangat penting STRUKTUR KEPRIBADIAN  Habit atau kebiasaan adalah satu-satunya elemen dalam Teori Dollar dan M

TEORI KEPRIBADIAN GEORGE KELLY

Nisa Armila Gunawan (19310410076) Psikologi Kepribadian II  Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA. Teori kognitif yang dikembangkan oleh George A. Kelly dimana hal ini membahas tiga teori yang pada dasarnya dikembangakan dengan tidak melakukan kontak dengan klien dalam terapi. Kelly bermaksud memahami individu secara utuh yaitu dengan menekankan pada cara-cara dalam mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan meramalkan peristiwa di sekitar dunia mereka. Konstruksi adalah konsep yang digunakan untuk menginterpretasikan atau menerjemahkan dunia. Sebelas tipe struktur kepribadian menurut Kelly yang disebut Corollary : 1. Contruction Corollary: individu mengantisipasi peristiwa di masa depan dengan berdasarkan interpretasi terhadap tema pengalaman yang berulang. 2. Individuality Corollary: perbedaan individu membuat manusia berbeda-beda dalam membuat konstruk atas suatu peristiwa (tergantung interpretasi masing-masing). 3. Organization Corolarry: Individu men